Saturday 10 November 2018

EKSTRAKURIKULER SENI LUKIS MEDIA BEREKSPRESI SISWA SDN 1 KUTOSARI


Ekstrakurikuler seni lukis merupakan salah satu ekstrakurikuler pilihan di SDN 1 Kutosari. Ekstrakurikuler seni lukis dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 14.30 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Ekstrakurikuler ini diampu oleh Bapak Muji dengan guru pendamping Ibu Jatu Dyan Pramesti,SS.

Ekstrakurikuler ini banyak diminati oleh siswa kelas 1 dan 2. Ekstrakurikuler seni lukis sudah banyak memiliki prestasi baik ditingkat kecamatan, kabupaten bahkan provinsi. Menggambar dan mewarnai adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak. Lewat menggambar, mereka bisa menuangkan beragam imajinasi yang ada di kepala mereka. Gambar-gambar yang mereka hasilkan juga dapat menunjukkan tingkat kreativitas dan suasana hati masing-masing anak.

Orangtua siswa juga memahami bahwa ekstrakurikuler seni lukis dapat meningkatkan daya kreativitas anak.  Beberapa manfaat melukis untuk anak menurut kidzart yaitu :

1. Sebagai Media Berekspresi
Seperti halnya orang dewasa, aktifitas mewarnai terutama mewarnai bidang kosong merupakan cara bagi si kecil untuk mengungkapkan perasaaan dirinya. Melalui gambar yang dibuatnya dapat terlihat apa yang sedang dirasakannya, apakah itu perasaan gembira atau perasaan sedih.
2. Membantu Mengenal Perbedaan Warna
Membiasakan si kecil untuk melakukan aktifitas mewarnai baik dengan krayon, pensil warna maupun spidol warna sejak dini dapat membantu mereka mengenal warna, sehingga mereka dapat membedakan antara warna yang satu dengan warna lainnya. Hal ini juga dapat mempermudah mereka dalam mencampur dan memadukan warna. Kemampuan inilah yang akan membantu si kecil dalam berkreasi seiring dengan perkembangan usia mereka.
3. Warna Merupakan Media Terapi
Warna merupakan sebuah media terapi bagi banyak orang, bahkan warna kerapkali digunakan sebagai bahasa global untuk membaca emosi seseorang. Seorang anak yang mewarnai matahari dengan warna-warna gelap seperti hitam atau abu-abu bisa jadi menandakan kemarahan mereka saat itu. Selain itu cara si kecil menorehkan warna juga dapat mengekspresikan sifat dasar mereka, sebagai contoh, jika si kecil mewarnai dengan cara menorehkan garis-garis teratur pada gambar menunjukan bahwa si kecil memeiliki kecenderungan gaya hidup teratur. Terlepas dari itu warna sendiri menjadi alat terapi untuk meringankan stres pada si kecil setelah lelah seharian beraktifitas.
4. Melatih si kecil Menggenggam pensil
Bagi sebagaian anak, krayon adalah benda pertama yang digenggamnya sebelum mereka menggenggam pensil. Saat mewarnai dengan krayon itulah pertama kali si kecil belajar menggengam dan mengontrol pensil di tangannya. Kemampuan tersebut yang nantinya akan membantunya dalam menulis saat si kecil menempuh pendidikan di sekolah.
5. Melatih Kemampuan Koordinasi
Kemampuan berkoordinasi merupakan manfaat lain yang bisa diperoleh dari aktifitas mewarnai. Dalam mewarnai diperlukan koordinasi yang bagus antara mata dan tangan, mulai dari bagaimana cara yang tepat menggenggam krayon, hingga memilih warna dan menajamkan krayon. Kemampuan dasar berkordinasi inilah yang dapat mengembangkan kemampuan dasar si kecil hingga mereka besar nanti.
6. Mengembangkan Kemampuan Motorik
Aktifitas mewarnai merupakan aktifitas yang dapat membantu meningkatkan kinerja otot tangan sekaligus mengembangkan kemampuan motorik anak. Kemampuan tersebut sangat penting dalam perkembangan aktifitasnya kelak, seperti dalam mengetik, mengangkat benda dan aktifitas lainnya dimana dibutuhkan kinerja otot lengan dan tangan dalam prosesnya.
7. Mewarnai Meningkatkan Konsentrasi
Aktifitas mewarnai dapat melatih konsentrasi si kecil untuk tetap fokus pada pekerjaan yang dilakukannya meskipun banyak aktifitas lain yang terjadi di sekelilingnya. Seorang anak yang sedang menyelesaikan tugas mewarnai akan fokus pada lembar gambar yang sedang diwarnainya, sehingga sekalipun pun di sekelilingnya ribut dengan aktifitas anak-anak lain, ia akan tetap fokus menyelesaikan tugas mewarnainya. Kemampuan berkonsentrasi inilah yang kelak berguna bagi si kecil dalam menyelesaikan soal matematika atau pelajaran lainnya yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
8. Mewarnai Melatih Si Kecil Mengenal Garis Batas Bidang
Mengenal batas bidang gambar merupakan manfaat lain dari aktifitas mewarnai. Di masa awal si kecil memulai aktifitas mewarnai, mereka tidak akan peduli dengan garis batas gambar di hadapannya, hal tersebut wajar-wajar saja, biarkan si kecil merasa nyaman dan exited terlebih dahulu dengan aktifitas mewarnainya. Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia si kecil, mereka akan mulai menghargai dan memperhatikan garis-garis batas tersebut, dan berusaha untuk mewarnai gambar di hadapannya tanpa keluar garis. Membiasakan anak belajar mewarnai sejak kecil akan melatihnya lebih peka terhadap batasan garis sejak dini. Kemampuan inilah yang menjadi bekal mereka saat mereka mulai belajar menulis di buku tulis bergaris.
9. Mewarnai Melatih Si Kecil Membuat Target
Proses mewarnai membutuhkan satu target yaitu berhasil mewarnai seluruh bidang gambar yang tersedia. Dengan melakukan aktifitas mewarnai sejak dini si kecil akan belajar untuk meyelesaikan tugas yang dihadapinya. Di sinilah akan terpupuk rasa tanggung jawab si kecil dengan pekerjaan yang diterimanya sekaligus memupuk kepercayaan diri si kecil bahwa ia dapat menyelesaikan tugas yang sedang diembannya. Sikap ini akan membantunya menyelesaikan tugas-tugasnya kelak, dan juga melatihnya untuk tidak mudah menyerah dengan tantangan yang akan dihadapinya.
Mengingat banyaknya manfaat aktivitas mewarnai bagi si kecil, tak ada salahnya jika para orangtua mulai membiasakan anak-anaknya mewarnai gambar sejak dini, mulailah dengan gambar-gambar yang tidak terlalu detail agar si kecil lebih mudah mengaplikasikan warna yang ingin ditorehnya. Jangan terlalu banyak memberi aturan, baik dalam pemilihan warna maupun memberi batasan garis, biarlah ia bereksplorasi dengan warna-warna dan gambar di hadapannya.











Thursday 8 November 2018

Regu Putri SDN 1 Kutosari Juara 2 Lomba Cepat Tepat Pramuka ( LCTP ) Kwartir Ranting Kebumen Tahun 2018



Kamis, 8 November 2018 Kwartir Ranting Kebumen melaksanakan Lomba Cepat Tepat Pramuka ( LCTP ) golongan siaga. Pelaksanaan LCTP tahun 2018 secara serentak dilakukan di seluruh Kwartir Ranting, terkecuali dua kecamatan yang pelaksanaannya tertunda yaitu Kecamatan Ayah dan Kecamatan Bonorowo.

Maksud dan tujuan dilaksanakannya LCTP adalah meningkatkan persaudaraan, pengetahuan, ketrampilan dan kerjasama antara anggota pramuka, Mengamalkan satya dan darma Pramuka dalam kehidupan bermasyarakat. Tema LCTP tahun 2018 adalah Pramuka cerdas, trampil dan mandiri.
Pelaksanaan LCTP Kwaran Kebumen berlangsung di SDN 5 Panjer. Peserta LCTP terdiri dari 73 regu putra dan 73 regu putri yang berasal dari SD/MI di wilayah Kecamatan Kebumen. LCTP dimulai pada pukul 08.10 WIB. 

LCTP dilaksanakan dalam 2 tahap  yaitu  tahap I ( Babak Penyisihan) dan tahap II ( Babak Final). Pada tahap I setiap regu menjawab pertanyaan tertulis berupa 100 pilihan ganda dan 3 soal uraian. Tahap II ( Babak Final) diikuti oleh 6 besar dari hasil seleksi tahap I.
Regu Putri SDN 1 Kutosari beranggotakan Naya sebagai Juru bicara, didampingi oleh Aghida dan Sundus. Semua anggota regu merupakan siswa  kelas IV. Setelah masuk pada babak final peserta diuji kemampuan menjawab soal tentang UU nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka tahun 2014, Sejarah Kepanduan dan Gerakan Pramuka, Syarat Kecakapan Umum, Syarat Kecakapan Khusus, Syarat Pramuka Haruda, TKK, PU dan Kepramukaan, dan pakaian seragam Pramuka. Hasil akhir di babak final ini Regu Putri SDN 1 Kutosari mendapatkan skor akhir 1.900 selisih 1 point benar ( 100 ) dari juara 1 yang mendapatkan skor akhir 2.000.

Prestasi hari ini merupakan usaha keras dari seluruh teamwork SDN 1 Kutosari yang selalu kompak dalam mempersiapkan kegiatan. Semoga hasil LCTP tahun ini semakin menambah semangat seluruh siswa untuk terus berprestasi.


Salam Cemerlang, Cerdas Menyenangkan Riang dan Gemilang !








Saturday 3 November 2018

Ekstrakurikuler Seni Tari

Ekstrakurikuler seni tari merupakan salah satu ekstrakurikuler pilihan di SDN 1 Kutosari. Ekstrakurikuler seni tari dilaksanakan setiap  hari Sabtu pukul 11.00 - 13.00 WIB untuk kelas 1,2,3 yang diampu oleh Bapak Agung Setyawan. Ekstrakurikuler seni tari untuk kelas 4 dan 5 dimulai pada pukul 13.00 - 15.00 WIB diampu oleh Ibu Muji.

Melansir laman National Dance Education Organization, Rabu (17/8/2016), disebutkan, manfaat menari sangat luas, mencakup emosional anak, sosial, dan kognitif. Berikut empat manfaat mengajarkan anak menari sejak usia dini:

1. Membangun fisik anak
Menari melibatkan tubuh bergerak dan berkoordinasi sehingga kekuatan dan daya tahan tubuh anak dapat terlatih dengan sempurna. Pola gerakan dalam tarian juga mengajarkan anak untuk cepat berkoordinasi dan melatih memori kinestetiknya. Dengan menari anak secara alami lebih aktif, kuat, dan terampil.

2. Kematangan emosional
Menari mempromosikan aspek baik termasuk kesehatan dan kematangan psikologis anak.
Anak dapat menikmati kesempatan mereka dalam mengekspresikan emosi diri sendiri dan orang lain melalui gerakan yang kreatif. Dengan tarian anak mampu mendapatkan kematangan emosional secara sadar dan apresiasi terhadap diri sendiri dan orang sekitar.

3. Kesadaran sosial
Anak akan terbiasa berinteraksi dengan banyak orang di lingkungan sosial. Mereka juga dapat melatih kerjasama antar kelompok.
Dengan menari, anak belajar untuk mengomunikasikan ide kepada orang lain secara langsung dan personal. Dan anak mampu bekerjasama dan menjalin hubungan dengan orang lain.

4. Perkembangan kognitif
Secara spontan anak akan membuat gerakan sendiri dan menyajikan ide juga respon yang cepat lewat tarian. Hal ini secara langsung melatih pengembangan kognitif si kecil.
Studi mengungkap, hubungan gerakan dalam tarian baik untuk perkembangan intelektual anak dan pendidikan.

Friday 2 November 2018

Asyiknya Berlatih Pramuka




Ekstrakurikuler Pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib di SDN 1 Kutosari. Ekstrakurikuler pramuka dilaksanakan setiap hari kamis pukul 14.00 WIB. Peserta ekstrakurikuler terdiri dari 2 tingkatan yaitu siaga dan penggalang.

Peserta siaga terdiri dari siswa kelas I sampai dengan IV, sedangkan penggalang terdiri dari kelasV dan VI. Pembina ekstrakurikuler pramuka berasal dari Dewan Kerja Cabang Kebumen yaitu Kak Syaefudin dan Kak Prio Setyawan.

Kamis, 1 November 2018 materi yang dipelajari adalah simpul jangkar dan pangkal. Ekstrakurikuler pramuka sangat disukai oleh anak- anak karena mereka berlatih dengan riang gembira diiringi tepuk dan lagu lagu yang menyenangkan di alam terbuka.

Thursday 25 October 2018

SDN 1 KUTOSARI MENGIKUTI GRAND FINAL LOMBA BUDAYA MUTU SEKOLAH DASAR TAHUN 2018



Dalam Rangka peningkatan mutu pembelajaran di sekolah dasar Direktorat Pembinaan Sekolah dasar sejak tahun 2014 menyelenggarakan Lomba Budaya Mutu Untuk memotivasi semua pihak khusus satuan pendidikan agar menumbuhkembangkan mutu. Program lomba budaya mutu diharapkan dapat menjadi wadah dan cermin dari pelaksanaan berbagai program pembinaan sekolah dasar yang mencakup pembelajaran, penilaian, perbaikan sarana dan prasarana, penataan manajemen sekolah, pengiatan pendidikan karakter, dan lain- lainnya.

Setelah melalui rangkaian panjang menuju Lomba Budaya Mutu dimulai dari lolos tahap praseleksi berupa seleksi portofolio yang terdiri dari 554 peserta yang diambil menjadi 150 peserta. Setelah lolos seleksi SDN 1 Kutosari masuk dalam 150 besar peserta yang  divisitasi langsung oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar yaitu Ibu Tiur Magdalena Sirait dan Ibu Dra, Roro Sulistyani. Tahap berikutnya adalah Grand Final melalui melalui tahap presentasi dan wawancara yang diikuti oleh 20 SD Rujukan, 20 SD Negeri dan 20 SD Swasta.

Grand Final Lomba Budaya Mutu Sekolah Dasar ke 5 di tahun 2018 dilaksanakan di Hotel Lorin, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Pelaksanaan lomba Grand Final Lomba Budaya Mutu dilaksanakan bersama dengan Lomba Penulisan Buku untuk Sekolah Dasar meliputi kategori Fiksi, Non Fiksi dan Komik pembelajaran. Pelaksanaan lomba berlangsung selama 4 hari yaitu mulai tanggal 23 – 26 Oktober 2018. 

Hari Rabu, 24 Oktober 2018 SDN 1 Kutosari mendapatkan nomor undian 9 untuk jadwal presentasi. Presentasi dan Tanya jawab berlangsung selama 30 menit dengan perincian 2 menit untuk persiapan, paparan 13 menit, dan tanya jawab 15 menit. Sebelum presentasi dimulai tim SDN 1 Kutosari mendapatkan dukungan dari kunjungan seluruh staf guru dan karyawan, komite, paguyuban orangtua, K3S UPT dinas Pendidikan Unit Kecamatan Kebumen, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen.

Kesempatan mengikuti Grand Final Lomba Budaya Mutu merupakan anugrah yang luar biasa karena bisa berkumpul dengan sekolah sekolah hebat yang memiliki pembelajaran inovatif, ekstrakurikuler yang hebat dan Manajemen Berbasis Sekolah yang tangguh. Pengalaman pengalaman yang kami dapatkan dari SD terbaik di Indonesia menjadi cambuk penyemangat untuk memajukan SDN 1 Kutosari menjadi SD Rujukan yang lebih maju di Kabupaten Kebumen.

Hari Kamis, 25 Oktober 2018 para peserta mengikuti Seminar Impementasi Perpres No. 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter yang disampaikan oleh Prof. Eri Utomo,Ph.d. Kegiatan berikutnya paparan pengalaman praktik – praktik baik dalam pengelolaan sekolah dasar oleh Kepala SDS Nurul Tenggarong dan Kepala SDN 148 Pekanbaru.

Penentuan Kejuaraan Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar adalah kombinasi studi dokumentasi (bobot 25%), visitasi (bobot 25%), dan Grand Final (bobot 50 %). Pemenang Kejuaraan terdiri dari kategori pembelajaran, ekstrakurikuler dan MBS. 

Semoga pengalaman tahun ini bisa membangkitkan semangat seluruh warga sekolah untuk menjadikan SD Negeri 1 Kutosari menjadi SD Rujukan yang bermutu di Kabupaten Kebumen.